Minggu, 29 April 2012

Kebiasaan Buruk Menulis Diinternet


Nama :Jon Apri 
NIM :12096015
Studi kasus. Salah satu hal yang sering membuat kesal di internet adalah melihat tulisan yang sama, di website yang berbeda-beda. Dan parahnya, tidak satupun yang menulis sumber jelas dari tulisan tersebut. Ini tentu tidak baik bagi citra pemilik website tersebut, apakah itu website resmi pemerintah, website/portal berita, dan website organisasi.
Saya sedang cari-cari referensi, lalu kemudian ketemu dengan berita tentang atlet balap sepeda dari Kota Payakumbuh bernama Winda Kurnia. Pertama saya baca di Koni Sumbar dengan judul “ISSI saja tak punya, prestasi apalagi” dengan kode pembuat (sumber) berita (sp).
Kemudian saya telusuri tentang Balap Sepeda di Payakumbuh, salah satunya ketemu berita dengan judul “Balap sepeda Payakumbuh tertidur panjang” di website resmi pemerintahannya. Ada dua versi bahasa, yang satunya bahasa Inggris. Dan hasil pencarian di google itu juga menghasilkan judul berita yang sama tapi di website berbeda. Kali ini di Koran Digital, dengan pembuat (sumber) berita (JEKA).
Sementara untuk waktu publish (terbit) berita, sama di hari Minggu 10 Oktober 2010 namun di jam yang berbeda: KONI Sumbar pukul 20:23:00 WIB, Koran Digital pukul 16:38 (tidak dibubuhi keterangan waktu. Biasanya, portal online juga dibubuhi keterangan waktu seperti WIB, ETC, dan lainnya untuk menjelaskan waktu dan tempat berita itu diterbitkan). Sementara di website Payakumbuh tidak memuat waktu penerbitan.
Disadari atau tidak, pengutipan dengan menyebutkan sumber berita itu, penting adanya. Hal ini juga menyangkut kredibilitas (kepercayaan) terhadap website/portal yang memuat berita/informasi. Sebab, jika tidak demikian, orang (pembaca) akan menyangsikan suatu berita tersebut. Hal ini bisa menjadi bermasalah ketika suatu berita dapat menimbulkan ketertarikan (interest) yang luar biasa dari para pembaca, tapi ternyata berita tersebut tidak jelas sumber resminya.
Hal ini tentu tidak berlaku, jika berita/informasi yang dimuat itu adalah hasil olahan/kerja dari tim/pengelola website itu sendiri. Oleh karenanya penting untuk menjaga kredibilitas dalam meningkatkan dan menjaga kepercayaan pembaca. Tapi bukan berarti, kalau mengutip itu salah. Sebaliknya, ini dibolehkan, tapi jika kita mengutip hasil karya orang lain dan menjadikannya sebagai karya kita, tentu ini bukan hal yang terpuji.
Lalu manakah berita aslinya? Saya coba terlusuri melalui Copyscape tapi tidak menemukan jawaban, karena situs tersebut hanya memberikan jawaban di mana saja artikel itu dimuat. Dan ini cocok digunakan jika saya yang menulis suatu artikel dan memantau di mana saja artike itu dimuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar